Monday 11 May 2015

Harga rodentisida sintetik yang relatif mahal dan berbagai dampak negatif yang ditimbulkannya antara lain terbunuhnya organisme bukan sasaran seperti ikan, dan binatang peliharaan lainnya, keracunan pada manusia, dan lain-lain. Sejumlah masalah yang muncul akibat penggunaan rodentisida sintetik yang tidak bijaksana tersebut menyebabkan meningkatnya kembali perhatian sejumlah peneliti dalam memanfaatkan potensi tumbuhan untuk mengendalikan tikus sawah.Untuk melakukan hal ini,perlu diperhatan sebagai syarat rodentisida nabati yang baik dan aman antara lain :
1. Harus kompatibel dengan komponen pengendalian lain, seperti komponen hayati.
2. Efisien untuk mengendalikan hama tertentu.
3. Meninggalkan residu dalam waktu yang tidak diperlukan.
4. Tidak boleh persistent(sukar terurai),jadi harusmudah terurai
5. Dalam perdagangan (transport, penyimpanan, pengepakan, labeling)
harus memenuhi persyaratan keamanan yang maksimum.
6. Sejauh mungkin harus aman bagi lingkungan fisik dan biota.
7. Relatif aman bagi pemakai

8. Harga terjangkau bagi petani.

Sehingga, kami menyarankan untuk menggunakan dua jenis tanaman yaitu jengkol dan cabai

1. Jengkol
Tanaman jengkol memiliki buah yang sebenarnya adalah biji atau polong dari buah yang sebenarnya. Tiap polong terdapat kurang lebih 5-7 buah. Pohon jengkol sendiri mampu tumbuh hingga mencapai 10-27 meter. Selain itu, pohon jengkol juga memiliki akar yang dalam sehingga mampu menyerap air tanah. Hal tersebut bermanfaat positif bagi konservasi air dan tanah.
Cara mengolah jengkol sebagai rodentisida nabati adalah sebagai berikut :
1. Siapkan bahan (jengkol dan air).
2. Perbandingan antara jengkol dengan air adalah 1:10.
3. Jika 1 Kg jengkol maka diperlukan air 10 Liter.
4.Rendam jengkol yang sudah dikupas kulit arinya dengan air selama 36-48 jam sampai mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
5. Kemudian ambil air rendaman dan masukkan ke dalam tangki semprot.
6. Semprotkan cairan rodentisida ke bagian bawah padi ataupun yang menjadi tempat bersarangnya tikus.
            Prinsip penggunaan tanaman jengkol ini,pada dasarnya yaitu rodentisida yang terbuat dari bahan nabati atau tumbuhan yaitu biji jengkol yang memiliki bau yang sangat menyengat sehingga bisa menyerang hama tikus. Rodentisida ini sangat berguna untuk mengendalikan hama tikus. Disamping itu menjadi sahabat para petani karena dibuat menggunakan bahan yang sangat ekonomis harganya serta tidak menimbulkan dampak negatif bagi tanaman maupun lingkungan karena terbuat dari bahan tanaman atau nabati.

2. Cabai
Cabai bisa dimanfaatkan sebagai pestisida nabati karena memiliki kandungan minyak atsiri, piperin dan piperidin yang berfungsi sebagai repellent dan mengganggu preferensi makan hama. Dengan demikian hasil rendaman cabai dengan air yang disemprotkan pada tanaman padi akan membuat hama tikus berkurang nafsu makanya

Cara mengolah cabai sebagai rodentisida nabati adalah sebagai berikut :
Bahan : Cabai,Air
·      Haluskan cabai bisa ditumbuk atau diblender
·      Rendam dengan air selama satu malam
·      Saring air rendaman dan bisa langsung disemprotkan ke tanaman padi
Atau dengan menggunakan cara seperti ini :
Bahan : Tepung kanji secukupnya, lombok rawit merah dihaluskan.
·       Tepung kanji diberi air dan direbus,
·       ditambah cabai yang sudah dihaluskan hingga menjadi lem encer.

Cara pemakaian : Lem kanji dioleskan merata dalam sepotong bambu dan masukkan dalam lubang tikus, agar supaya tikus keluar masuk lewat potongan bambu tersebut, karena mata kena lem kanji yang pedas tikus menjadi buta dan mati.

0 comments :

Post a Comment