Harga rodentisida
sintetik yang relatif mahal dan berbagai dampak negatif yang ditimbulkannya
antara lain terbunuhnya organisme bukan sasaran seperti ikan, dan binatang
peliharaan lainnya, keracunan pada manusia, dan lain-lain. Sejumlah masalah
yang muncul akibat penggunaan rodentisida sintetik yang tidak bijaksana
tersebut menyebabkan meningkatnya kembali perhatian sejumlah peneliti dalam
memanfaatkan potensi tumbuhan untuk
mengendalikan tikus sawah.Untuk melakukan hal ini,perlu diperhatan sebagai syarat
rodentisida nabati yang baik dan aman antara lain :
1. Harus
kompatibel dengan komponen pengendalian lain, seperti komponen hayati.
2. Efisien untuk mengendalikan hama tertentu.
3. Meninggalkan residu dalam waktu yang tidak diperlukan.
4. Tidak boleh persistent(sukar terurai),jadi harusmudah terurai
5. Dalam perdagangan (transport, penyimpanan, pengepakan, labeling)
harus memenuhi persyaratan keamanan yang maksimum.
6. Sejauh mungkin harus aman bagi lingkungan fisik dan biota.
7. Relatif aman bagi pemakai
8. Harga
terjangkau bagi petani.
Sehingga, kami menyarankan untuk menggunakan dua jenis tanaman yaitu jengkol dan cabai
1. Jengkol
Tanaman jengkol memiliki buah yang sebenarnya
adalah biji atau polong dari buah yang sebenarnya. Tiap polong terdapat kurang
lebih 5-7 buah. Pohon jengkol sendiri mampu tumbuh hingga mencapai 10-27 meter.
Selain itu, pohon jengkol juga memiliki akar yang dalam sehingga mampu menyerap
air tanah. Hal tersebut bermanfaat positif bagi konservasi air dan tanah.
Cara mengolah jengkol sebagai rodentisida nabati adalah sebagai
berikut :
1. Siapkan bahan (jengkol dan air).
2. Perbandingan antara jengkol dengan air
adalah 1:10.
3. Jika 1 Kg jengkol maka diperlukan air 10
Liter.
4.Rendam
jengkol yang sudah dikupas kulit arinya dengan air selama 36-48 jam sampai
mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
5. Kemudian ambil air rendaman dan masukkan ke
dalam tangki semprot.
6. Semprotkan cairan rodentisida ke bagian
bawah padi ataupun yang menjadi tempat bersarangnya tikus.
Prinsip penggunaan tanaman
jengkol ini,pada dasarnya yaitu rodentisida yang terbuat dari bahan nabati atau
tumbuhan yaitu biji jengkol yang memiliki bau yang sangat menyengat sehingga
bisa menyerang hama tikus. Rodentisida ini sangat berguna untuk mengendalikan
hama tikus. Disamping itu menjadi sahabat para petani karena dibuat menggunakan
bahan yang sangat ekonomis harganya serta tidak menimbulkan dampak negatif bagi
tanaman maupun lingkungan karena terbuat dari bahan tanaman atau nabati.
2. Cabai
Cabai bisa dimanfaatkan sebagai pestisida nabati
karena memiliki kandungan minyak atsiri, piperin dan piperidin yang berfungsi
sebagai repellent dan mengganggu preferensi makan hama. Dengan demikian hasil
rendaman cabai dengan air yang disemprotkan pada tanaman padi akan membuat hama
tikus berkurang nafsu makanya
Cara mengolah cabai sebagai
rodentisida nabati adalah sebagai berikut :
Bahan : Cabai,Air
· Haluskan cabai bisa ditumbuk atau diblender
· Rendam dengan air selama satu malam
· Saring air rendaman dan bisa langsung
disemprotkan ke tanaman padi
Atau dengan menggunakan cara seperti ini :
Bahan : Tepung kanji secukupnya, lombok rawit merah
dihaluskan.
· Tepung kanji diberi air
dan direbus,
· ditambah cabai yang
sudah dihaluskan hingga menjadi lem encer.
Cara pemakaian : Lem kanji dioleskan merata dalam
sepotong bambu dan masukkan dalam lubang tikus, agar supaya tikus keluar masuk
lewat potongan bambu tersebut, karena mata kena lem kanji yang pedas tikus
menjadi buta dan mati.